Putri-putri Rasulullah SAW
1. Zainab, menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin Abdul
Uzza bin Abdul Syams sepupu Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid
(saudara dari Khadijah binti Khuwailid). Zainab mempunyai anak bernama Ali yang
meninggal waktu kecil dan Umamah yang digendong oleh Nabi saw waktu shalat dan
setelah dewasa menikah dengan Ali bin Abi Thalib setelah Fatimah wafat.
2. Fatimah, menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari
pernikahan tersebut Fatimah melahirkan Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal
waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah dengan Umar bin Khattab, dan Zainab yang
menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib.
3. Ruqayyah, menikah dengan Ustman bin Affan. Meninggal di
pangkuan Ustman. Ustman lalu menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga
meninggal di pangkuannya. Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah
sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu Abdullah.
Putri-putri Rasulullah SAW empat orang tanpa ada perbedaan
pendapat ulama mengenai hal ini sedangkan putra-putranya tiga orang berdasarkan
pendapat yang benar.
Urutan putra-putri Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah, dan Ibrahim yang
lahir di Madinah. Semuanya adalah putra-putri dari Khadijah kecuali Ibrahim
yang lahir dari Maria Al-Qibtiyah dan semuanya meninggal sebelum Muhammad
menjadi rasul kecuali Fatimah yang meninggal enam bulan setelah kematian Rasulullah
SAW.
Haji dan Umrah Rasulullah SAW
Hammam bin Yahya meriwayatkan dari Qatadah ia berkata: Saya
bertanya kepada Anas: “Berapa kali Nabi SAW melaksanakan haji?” Anas menjawab:
“Satu kali dan umrah empat kali. Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua
tahun berikutnya ketika mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari
Ji’ranah setelah membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat
umrahnya bersama haji” (Hadits Muttafaq alaih)
Kesemuanya ini setelah hijrah ke Madinah. Adapun haji dan
umrah yang dilakukan Nabi SAW ketika di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang
dilakukannya adalah haji wada (perpisahan), yaitu ketika Nabi SAW menyatakan
salam perpisahan kepada umatnya dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan
melihatku lagi setelah tahun ini.”
Peperangan Rasulullah SAW
Menurut pendapat masyhur yang dikatakan Muhammad bin Ishak,
Abu Ma’syar, Musa bin Uqbah dan yang lainnya Rasulullah SAW mengikuti langsung
dua puluh lima peperangan. Dan ada yang mengatakan dua puluh tujuh peperangan.
Sedangkan jumlah pengiriman pasukan dan peperangan yang tidak diikuti Nabi SAW
sekitar lima puluhan.
Di antara dua puluh lima peperangan tersebut yang terjadi
pertempuran sebanyak sembilan kali yaitu di Badar, Uhud, Khandak, Bani
Quraizhah, Mushthaliq, Khaibar, Fathu Makkah, Hunain dan Thaif. Ada yang
mengatkan terjadi pertempuran juga di Wadil Qura, al-Ghaba dan Bani Nadhir.
Penulis-penulis Wahyu dan Utusan-utusan Rasulullah SAW
Di antara penulis-penulis wahyu Nabi SAW adalah Abu Bakar,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah,
Abdullah bin Arqam az-Zuhri, Ubay bin Kaab, Tsabit bin Qais bin Syammas, Khalid
bin Said al-Ash, Hanzhalah bin Rabi’, al-Asadi, Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin
Abu Sofyan, dan Syurahbil bin Hasanah. Muawiyah bin Abu Sofyan dan Zaid bin
Tsabit adalah yang paling sering dan khusus dalam menulis wahyu.
Rasulullah SAW mengutus:
1. Amr bin Umayyah ad-Dhamri ke raja Najasyi bernama Ashamah
yang berarti pemberian. Najasyi menerima surat Rasulullah SAW dan meletakkannya
diantara kedua matanya lalu turun dari singgasananya dan duduk di atas lantai.
Ia pun masuk Islam dihadapan Ja’far bin Abi Thalib dan para sahabatnya. Nabi
SAW melaksanakan shalat gaib ketika ia wafat. Diriwayatkan bahwa kuburannya
selalu memancarkan cahaya.
2. Dihyah bin Khalifah diutus ke Kaisar Romawi Heraklius. Ia
bertanya tentang Rasulullah SAW dan meyakini kebenaran risalahnya. Ia pun ingin
memeluk Islam tapi orang-orang Romawi tidak menyetujuinya lalu ia mengurungkan
niatnya karena takut kehilangan kekuasaannya.
3. Abdullah bin Huzafah as-Sahmi diutus ke Kisra Raja
Persia. Setelah menerima surat Nabi saw ia merobek-robek suart itu. Nabi saw
lalu berdoa; “Semoga Allah SWT menghancurkan kerajaannya.” Allah SWT mengabulkan
doa tersebut dan menghancurkan kerjaannya dan kaumnya.
4. Hatib bin Abi Baltaah al-Lahkmi diutus ke Muqauqis Raja
Alexandria dan Mesir. Ia pun menerima dan berkata baik tetapi tidak masuk
Islam. Ia memberi Nabi saw hadiah budak yaitu Maria al-Qibtiyah dan saudarinya
Sirin. Nabi saw memberikan Sirin kepada Hassan bin Tsabit dan melahirkan
anaknya yang bernama Abdurrahman bin Hassan.
5. Amr bin al-Ash diutus ke Raja Oman Jaifar dan Abd putera
Julandi dari Azd. Keduanya pun beriman dan memeluk Islam serta membiarkan Amr
mengambil zakat dan mengatur pemerintahan. Dan Amr menetap disana sampai
Rasulullah saw wafat.
6. Salith bin Amr bin al-Amiri diutus ke Yamamah menemui
Haudzah bin Ali al-Hanafi. Ia pun memuliakannya dan menulis kepada Nabi saw:
“Alangkah mulia dan indahnya ajaran yang kau serukan. Saya adalah penyeru dan
penyair kaumku. Berikanlah aku sebagian kekuasaan“. Rasulullah saw tidak mau
mengabulkan keinginannya dan ia pun tidak masuk Islam dan wafat ketika fathu
mekah.
7. Syuja bin Wahb al-Asadi diutus ke Harits bin Abi Syamr
al-Ghassani raja Balqa suatu daerah di Syam. Syuja berkata:“Setibanya aku
disana ia sedang berada didataran renda Damaskus lalu membaca surat Nabi saw
dan membuangnya seraya berkata: Saya akan datang kepadanya. Tapi Kaisar mencegahnya.
8. Abu Umayyah al-Makhzumi diutus ke al-Harits al-Himyari
salah seorang pembesar Yaman.
9. Al-Ala’ bin al-Hadromi diutus ke Munzir bin Sawa al-Abdi
raja Bahrain dan membawa surat Nabi saw yang menyerukan kepada agama Islam, ia
pun masuk Islam.
10. Abu Musa al-Asyari dan Muadz bin Jabal al-Anshari diutus
ke Yaman menyeru kepada Islam. Penduduk Yaman dan para penguasanya pun masuk
Islam tanpa pertempuran.
Paman dan Bibi Rasulullah SAW
a. Rasulullah saw mempunyai 11 orang paman, yaitu:
1. Al-Harits, putera tertua Abdul Muttalib. Sebenarnya
al-Harits ini adalah nama julukan. Banyak di antara putera dan cucunya
tergolong Sahabat Rasulullah SAW.
2. Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal ketika
masih kecil.
3. Zubair bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum Quraisy.
Puteranya yang bernama Abdullah bin Zubair ikut berjihad bersama Rasulullah saw
pada Perang Hunain dan gugur di Ajnadin. Dia gugur dan bersamanya terdapat
tujuh orang musuh yang telah dibunuhnya.
Dan diantara puteri Zubair adalah Dhuba’ah binti Zubair, ia
termasuk Sahabiyah Rasulullah saw dan Ummul Hakam binti Zubair, termasuk
Sahabiyah yang meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw
4. Hamzah bin Abdul Muttalib, yang bergelar asadullah wa
asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya). Saudara sepersusuan Rasulullah saw.
Masuk Islam sejak awal dakwah Rasulullah saw, kemudian hijrah ke Madinah. Turut
serta dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Dan gugur dalam Perang Uhud tersebut.
Beliau tidak mempunyai keturunan kecuali seorang puteri.
5. Abul Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib. Dia termasuk
pemeluk Islam yang taat. Turut serta dalam hijrah ke Madinah. Usianya hanya
selisih tiga tahun lebih tua dari Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 32 H di
Madinah, di saat pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan ra. Dia memiliki 10
orang putera, diantaranya: al Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka termasuk
Sahabat Rasulullah saw. Diantara paman-paman Rasulullah saw hanya Hamzah dan
Abbas yang masuk Islam
6. Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdu
Manaf. Ia saudara Abdullah (ayah Rasulullah saw) seibu. Termasuk saudara mereka
seibu adalah Atikah yang bermimpi dalam perang Badar. Ibu mereka adalah Fatimah
binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum.
Diantara putera Abu Thalib adalah Thalib, yang meninggal
dalam kekafiran. Sementara putera yang lain, yaitu Aqil, Ja’far, Ali, dan Ummi
Hani’ termasuk sahabat Rasulullah saw. Nama asli Ummu Hani’ adalah Fakhitah.
Ada riwayat lain yang menyebutkan nama aslinya Hindun. Termasuk anak Abu Thalib
adalah Jumanah.
7. Abu Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdul
Uzza. Diberi julukan Abu Lahab karena tampan paras wajahnya. Diantara puteranya
adalah Utbah dan Muattab. Keduanya turut serta bersama Rasulullah saw dalam
Perang Hunain. Putera yang lain, yaitu Durrah juga termasuk sahabat Rasulullah
saw. Sementara putera yang lain, yaitu Utaibah meninggal diterkam Singa di
Zarqa, daerah Syam lantaran kekufurannya menolak dakwah Rasulullah saw.
8. Abdul Ka’bah
9. Hijl, nama aslinya al Mughirah
10. Dhirar, saudara seibu al Abbas
11. Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian karena ia
adalah orang Quraiay yang paling dermawan dan sering memberi makan.
b. Rasulullah SAW memiliki 6 orang bibi, yaitu:
1. Shafiyyah binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam di Makkah
kemudian hijrah ke Madinah. Ia adalah saudara seibu dari Hamzah (paman
Rasulullah SAW) dan ibu Zubair bin Awwam, seorang sahabat Rasulullah saw. Wafat
di Madinah pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra
2. Atikah binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah riwayat
disebutkan beliau adalah seorang muslimah. Bermimpi pada Perang Badar. Ia
adalah istri Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.
Diantara puteranya adalah Abdullah, termasuk sahabat Rasulullah saw, dan Zuhair
dan Qaribah al Kubra
3. Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb bin Abdi
Dar bin Qushayy. Dari pernikahan ini lahirlah Thulaib bin Umair, salah seorang
Muhajirin senior, turut dalam Perang Badar dan gugur di Ajnadin sebagai syahid.
4. Umaimah binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin Riab. Dari
pernikahan ini lahirlah Abdullah (yang gugur di Uhud), Abdun yang dikenal
dengan Abu Ahmad al A’ma si Penyair, Zaenab (istri Rasulullah saw), Habibah,
Hamnah. Mereka semua adalah sahabat Rasulullah saw. Demikian pula Ubaidullah
bin Jahsy pada mulanya masuk Islam, tetapi kemudian masuk Kristen dan meninggal
di Etheopia dalam keadaan kafir.
5. Barrah binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad bin Hilal
bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Salamah
yang nama aslinya adalah Abdullah. Ia adalah suami Ummi Salamah sebelum
diperistri Rasulullah saw. Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi
Abu Rahm bin Abdul Uzzabin Abu Qois. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Abrah bin
Abu Rahm.
6. Ummu Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib, istri
Quraisy bin Rabiah bin Habib bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari pernikahan ini
lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu dari Utsman bin Affan ra.
Istri-Istri Rasulullah saw
1. Khadijah binti Khuwailid
Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW adalah Khadijah
binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab. Saat itu
Rasulullah saw berusia 25 tahun. Tatkala turun wahyu pertama kali, Khadijah
menjadi wanita yang membenarkan dan mendukung Rasulullah saw. Ia wafat 3 tahun
sebelum hijrah. Ada riwayat yang menyebutkan 4 tahun sebelum itu dan ada pula
yang menyebutkan 5 tahun sebelumnya.
2. Saudah binti Zam’ah
Rasulullah saw juga menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qois
bin Abdu Syams bin Abdu Wud bin Nasr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luayyi.
Pernikahan tersebut dilakukan Rasulullah saw di Mekah sebelum beliau hijrah ke
Madinah. Sebelum dinikahi Rasulullah saw, Saudah adalah seorang istri yang
dicerai suaminya, yaitu Sakran bin Amr, saudara Suhail bin Amr. Ketika
Rasulullah saw telah menikahi Aisyah, Saudah memberikan jatah hari gilirnya
pada Aisyah.
3. Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq
Rasulullah menikahi Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq di
Mekah 2 tahun sebelum hijrah. Ada riwayat yang mengatakan 3 tahun sebelum itu.
Saat itu ia baru berusia 6 tahun. Ada yang menyebutkan 7 tahun.Tetapi yang
benar adalah 6 tahun. Rasulullah saw menggaulinya baru pada usia 9 tahun. Pada
waktu itu Rasulullah saw di Madinah baru 7 bulan. Ada riwayat yang menyebutkan
baru 18 bulan. Ketika Rasulullah saw wafat, ia berusia 18 tahun. Ia juga wafat
di Madinah tahun 58 Hijiyah dan dimakamkan di Baqi’ atas wasiatnya. Ada riwayat
yang menyebutkan wafat tahun 57 H, tetapi yang benar 58 H. Abu Hurairah ra
turut menshalati jenazahnya. Rasulullah saw tidak pernah menikahi gadis lain
selainnya. Ada riwayat yang menyebutkan ia pernah keguguran, tetapi riwayat ini
lemah. Julukannya adalah Ummu Abdillah.
4. Hafshah binti Umar bin Khatthab ra
Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Hafshah adalah istri
Hunais bin Hudzafah, salah seorang sahabat yang gugur di Perang Badar. Sebuah
riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah saw pernah menceraikan Hafshah, namun
datanglah Malaikat Jibril dan berkata:“Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai
Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena ia rajin puasa, shalat
malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga“.
Uqbah bin Amir al-Juhani meriwayatkan: "Rasulullah saw
menceraikan Hafshah binti Umar, lalu kabar itu pun sampai ke telinga Umar. Lalu
Umar pun menabur kepalanya dengan tanah dan berkata dengan penuh kesedihan:
“Allah sudah tidak peduli lagi pada Umar dan putrinya setelah peristiwa ini.“
Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai
Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena Dia menyayangi Umar.“
Hafshah wafat tahun 27. Ada riwayat yang menyebutkan wafat
tahun 28.
5. Ummu Habibah binti Abu Sofyan
Nama aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin
Umaiyyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Hijrah bersama suaminya, Ubaidullah bin
Jahsy ke Habasyah. Suaminya berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap
pada keislaman. Rasulullah saw menikahinya saat ia masih di Habasyah. Negus,
raja Habasyah saat itu memberikan mas kawin atas nama Rasulullah saw senilai
400 dinar. Rasulullah saw mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk mengurus
pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali nikah adalah Usman bin
Affan. Ada riwayat yang menyebutkan Khalid bin Said bin As. Ummu Habibah wafat
tahun 44 H.
6. Ummu Salamah
Nama aslinya adalah Hindun bin Abu Umayyah bin Mughirah bin
Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzh bin Murrah bin Ka’b bin Luayyi bin
Ghalib. Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Ummu Salamah adalah istri Abu
Salamah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum,
salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ummu Salamah wafat tahun 62 Hijriah dan
dimakamkan di Baqi’, Madinah. Ia adalah istri Rasulullah saw yang paling akhir
wafatnya. Tetapi ada yang menyebutkan bahwa yang paling akhir adalah Maimunah.
7. Zaenab binti Jahsy
Zaenab adalah puteri Jahsy bin Riab bin Ya’mur bin Shabirah
bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah bin Mudrikah
bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Muad bin Adnan, puteri bibi Rasulullah saw,
Umamah bin Abdul Mutthalib. Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin Harisah, mantan
budak Rasulullah saw yang telah menceraikannya. Kemudian Allah pun menikahkan
Rasulullah saw dengannya langsung dari langit, tiada seorang pun yang
mengakadkannya. Sebuah riwayat sahih menyebutkan bahwa beliau berkata pada
istri-istri Nabi yang lain: “Kalian dinikahkan oleh ayah-ayah kalian, sementara
aku dinikahkan langsung oleh Allah dari atas langit ketujuh.“ Ia wafat di
Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan di Baqi’
8- Zainab binti Khuzaimah
Zaenab putri Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr
bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “ibu
orang-orang miskin“ karena kedermawanannya terhadap orang-orang miskin.
Sebelumnya menikah dengan Rasulullah saw ia adalah istri Abdullah bin Jahsy.
Ada riwayat yang mengatakan ia istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi
pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi Rasulullah saw pada tahun ke 3
H dan hidup bersamanya selama dua atau tiga bulan.
9. Juwairiyah binti al-Harits
Juwairiyah putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin
A’idz bin Malik bin al-Musthalik al-Khuzaiyah. Ia sebelumnya adalah tawanan
perang pada perang bani Musthalik dan menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syimas.
Tsabit lalu menawarkan pembebasannya dengan syarat ia dapat membayar
tebusannya. Kemudian Rasulullah saw membayar tebusannya dan menikahinya di
tahun 6 H. Ia wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 56 H.
10. Shafiyyah binti Huyay
Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab bin Abi Yahyabin Kaab bin
al-Khazraj an-Nadhriyyah keturunan dari Nabi Harun bin Imran –saudara nabi
Musa- alaihimassalam. Menjadi tawanan pada perang Khaibar tahun 7 H. Sebelummya
ia adalah istri Kinanah bin Abi al-Huqaiq yang dibunuh atas perintah Rasulullah
saw. Nabi saw membebaskan Shafiyyah dan menikahinya serta menjadikan
pembebasannya sebagai mas kawinnya. Wafat pada tahun 30 H atau menurut riwayat
lain tahun 50 H.
11. Maimunah binti al-Harits
Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin
Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah bibi dari
Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Rasulullah saw menikahinya di tempat
yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada sembilan mil dari kota
Mekah. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Rasulullah saw. Wafat di
Sarif pada tahun 63 H.
Inilah istri-istri Rasulullah saw berjumlah sebelas orang,
sementara terdapat tujuh orang lagi yang beliau nikahi, tetapi tidak beliau
gauli.
Pembantu-Pembantu Rasulullah SAW
-Anas bin Malik bin Nadhr al Anshari ra,
- Hindun dan Asma’ yang keduanya putra Haritsah al Aslami,
-Rabiah bin Ka’b al Aslami.
- Abdullah bin Mas’ud yang dikenal sering membawakan sandal
Rasulullah saw. Jika beliau hendak pergi Abdullah membantu mengenakannya, bila
beliau duduk Abdullah memegang di tangannya hingga beliau akan beranjak pergi.
-Uqbah bin Amir al Juhani yang senantiasa setia menuntun
bagal (peranakan kuda dan keledai) beliau dalam perjalanan.
-Bilal bin Rabah, yang biasa bertugas adzan.
-Saad, bekas budak Abu Bakar as Shiddik.
-Dzu Mihmar, keponakan Raja Najasyi. Ada riwayat yang
menyebutkan namanya Mihbar.
-Bukair bin Suddakh al Laytsi. Ada yang menyebut namanya
Bakr
-Abu Dzar al Ghifari
Budak-Budak yang Beliau Bebaskan
-Zaid bin Haritsah bin Surahbil al Kalbiy,
- Usamah bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah, sehingga Usamah
disebut kekasih putra kekasih.( Usamah putra Zaid, dan keduanya disayangi
Rasulullah saw).
-Tsauban bin Bujdad, dia keturunan Yaman
- Abu Kabsyah, lahir di Mekah. Dalam riwayat lain,
disebutkan namanya Sulaim, dan lahir di Daus. Beliau gugur dalam Perang
Badar.
- Anasah, lahir di Suroh
- Shaleh
- sukron
- Rabah
- Aswad
- Yusar
- Nubiy
- Abu Rafi, ada yang menyebut Ibrahim. Sebelumnya dia adalah
budak al-Abbas, lalu dihadiahkan kepada Rasulullah SAW dan beliau bebaskan
- Abu Muwaihibah, yang lahir di Muzainah
- Fadhalah, tinggal di Syam
- Rafi’. Dahulu dia adalah budak Said bin al-As yang
diwariskan kepada putera-puteranya. Di antara mereka ada yang membebaskan, ada
pula yang menahannya. Lalu datanglah Rafi kepada Rasulullah SAW meminta pertolongan
untuk dibebaskan, lalu beliau bebaskan. Sehingga dia berkata: “Saya adalah
budak yang dibebaskan RasulullahSAW.”
- Mid’am,
- Aswad, yang diperoleh Rasulullah SAW dari Rifa’ah bin
Zaidal Judzami. Dia lahir di Hisma dan terbunuh di Lembah Qura.
- Kirkirah, dahulu ia adalah pelayan Rasulullah saw bila
beliau dalam perjalanan
- Zaid, kakek Hilal bin Yasar bin Zaid
- Ubaid
- Thahman alias Kaisan alias Mihran alias Dzakwan alias
Marwan
- Ma’bur al Qibti, Rasulullah saw mendapatkannya dari al
Muqouqis
- Waqid, Abu Waqid, Hisyam, Abu Dhumairah, Hunain, Abu
‘Ashib( nama aslinya Ahmar), dan Abu Ubaid.
- Safinah, dulu ia budak Umi Salamah, istri Rasulullah saw.
Lalu oleh Umi Salamah ia dibebaskan dengan syarat ia harus menjadi pelayan
Rasulullah saw selama hidupnya.Ia pun berkata kepada Umi Salamah: “Sekalipun
Engkau tidak memeberi syarat tersebut, aku tidak ingin berpisah dengan
Rasulullah saw.
Itu para budak yang dikenal dalam sejarah, bahkan ada yang
menyebutkan jumlah mereka mencapai 40 orang.
Sementara dari kalangan budak wanita yang beliau bebaskan,
diantaranya adalah:
-Salma Ummu Rafi,
- Barakah Ummu Aiman, dia diperoleh Rasulullah saw sebagai
warisan dari ayah beliau. Dia adlah ibu Usamah bin Zaid
- Maimunah binti Saad
-Khadirah
-Radwa
Beberapa Hewan Tunggangan Rasulullah SAW
Kuda
Kuda pertama yang dimiliki Rasulullah SAW bernama as-Sakb.
Beliau membelinya dari seorang Arab Baduwi dari Bani Fazarah seharga 10 uqiyah
(mata uang zaman dahulu). Saat dimiliki penjualnya, ia bernama ad Dharis, lalu
oleh Rasulullah saw diganti dengan as-Sakb. Kuda tersebut memiliki warna putih
di kaki dan kepalanya sebelah kanan. Itu adalah kuda pertama Rasulullah saw
yang digunakan di medan perang.Ia memiliki pakaian dari kulit. Suatu saat
Rasulullah saw lomba pacuan kuda, dan beliau mengendarainya lalu beliau menang.
Karena itu beliau senang padanya.
-Al Murtajaz. Rasulullah saw membelinya dari seorang Arab
Baduwi yang disaksikan oleh Khuzaimah bin Tsabit. Baduwi tersebut dari Bani
Murrah.
Sahl bin Saad as Saidi berkata:“Rasulullah saw memiliki tiga
ekor kuda yang kupelihara, yaitu: Lizaz, Dharib, dan Luhaif. Adapun Lizaz
adalah hadiah dari al Muqoiqis; sedangkan Luhaif hadiah dari Rabiah bin Abi
Bara, yang dibalas Rasulullah saw dengan beberapa baju kulit dari Bani Kilab; dan
Dharib adalah hadiah dari Farwah bin Amr al Judzami.
- Al Wardu. Ini adalah hadiah dari Tamim ad Dari. Lalu
diberikan kepada Umar. Beberapa saat kemudian oleh Umar kuda tersebut dijual
Bagal dan Himar
Disamping kuda, Rasulullah saw memiliki bagal yang beliau
kendarai saat bepergian. Rasulullah saw biasa menumbuk gandum sebagai makanan
bagal tersebut.Bagal yang bernama Duldul tersebut masih hidup sepeninggal
Rasulullah saw, hingga tanggal gigi-giginya.Hingga akhirnya ia meninggal di
Yanbu’.
Adapun Himar Rasulullah saw yang bernama Ufair meninggal
saat haji Wada’.
Unta perahan
Rasulullah saw juga memiliki 20 Unta perahan yang dibiarkan
berkeliaran di hutan. Setiap malam diperah susunya hingga terkumpul 2 geriba
(tempat susu dari kulit) yang besar. Diantara unta-unta tersebut ada beberapa
unta yang deras susunya, yaitu: al-Hanna, as-Samra’, al-Urais, as-Sa’diyah,
al-Baghum, al-Yasirah, dan ar-Rayya. Ada unta yang bernama Burdah, hadiah dari
ad-Dahhak bin Sofyan, yang juga deras perahan susunya. Adapula yang bernama
Mahrah dan as-Saqra’ merupakan kiriman dari Sa’d bin Ubadah. Dua unta tersebut
adalah kendaraan terbagus dari Bani Uqail.
Adapula yang bernama al’Adhba’ yang dibeli oleh Abu Bakar
dari Bani Harisy seharga 800 dirham. Lalu oleh Rasulullah saw dibeli dengan 400
dirham. Unta tersebut dikendarai saat hijrah ke Madinah. Saat beliau tiba di
Madinah, unta itu merupakan tunggangan yang terbaik. Itulah yang disebut
al-Qoswa, terkadang disebut al-Jad’a. Karena menyusahkan kaum muslimin, maka
diikat agar tidak berontak lari.
Kambing
Rasulullah saw memiliki tujuh ekor kambing pemberian orang,
yang bernama: Ujrah, Zamzam, Suqya, Barakah, Warsah, Athlal, dan Athraf.
Disamping itu beliau memiliki 100 ekor kambing yang lain.
Senjata-senjata Rasulullah saw
-Beliau memiliki 3 tombak yang diperoleh dari Bani Qoinuqa.
-Rasulullah saw juga memiliki 3 busur panah, masing masing
bernama: Rauha’, Sauhath, dan si Kuning (karena berwarna kuning).
-Beliau memiliki perisai yang terdapat ukiran kepala
kambing. Beliau tidak menyukainya. Maka keesokan harinya Allah menghilangkan
ukiran tersebut.
-Pedang beliau yang bernama Dzul Fikar didapatkan saat
perang Badar. Pada saat-saat Perang Uhud, beliau bermimpi tentang pedang itu.
Dulu pedang tersebut milik Munabbih bin Hajjaj as Sahmi. Disamping itu beliau
memiliki 3 pedang dari Bani Qoinuqa’, yaitu: Pedang dari timah putih, Pedang
yang bernama Battar, dan Pedang yang bernama al Hatf.
Beliau juga memiliki pedang yang diberi nama mikhdam dan
rasub yang diperoleh dari penghancuran fulus nam sebuah berhala suku Thay.
Anas ra berkata: “Sarung dan pegangan pedang serta untaian
rantai pedang Rasulullah saw terbuat dari perak.”
Rasulullah saw memperoleh dari senjata Bani Qainuqa du buah
baju besi yang diberi nama as-Sa’diyah dan Fiddhoh.
Muhammad bin Salamah meriwayatkan: “Saya melihat Rasulullah
saw pada perang Uhud mengenakan dua baju besi yang bernama zat al-fudhul dan
fidhoh dan pada perang khibar mengenakan zat al-fudhul dan as-sa’diyah.”
Ciri-Ciri Rasulullah saw
Anas bin malik ra berkata: “Abu Bakar as-Shiddik ra jika
melihat Rasulullah saw datang, ia melantunkan sair:
Orang jujur, pilihan Allah, mengajak pada kebaikan
Habis gelap, terbitlah terang
Abu Hurairah ra berkata: Umar bin Khattab melantunkan syair
Zuhair bin Abi Salma, (seorang Penyair Jahiliah) berisi tentang pujian pada
Harim bin Sinan:
Andai boleh kuserupakan dengan benda
Kau adalah penerang di bulan purnama
Lalu Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah
Rasulullah saw, tiada seorang pun menyerupainya“
Ali bin Abi Thalib berkata:
“Warna kulit Rasulullah saw putih kemerah-merahan; matanya
sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat; halus bulu dadanya; lehernya
bagai teko dari perak; dari dada atas hingga pusarnya terdapat bulu yang
memanjang seperti pedang, tidak terdapat bulu lain di perut dan dadanya selain
itu; telapak tangan dan kakinya tebal;bila berjalan, melakukannya dengan cepat
seakan-akan menuruni sebuah bukit; bila menoleh, menoleh dengan seluruh
badannya; keringatnya bagai mutiara dan baunya lebih harum dari wangi minyak
kasturi; tidak tinggi dan tidak pendek; tidak berkata buruk dan jahat; tak
pernah aku menjumpai orang sepertinya.“
Dalam riwayat lain: di antara pundaknya terdapat tanda
kenabian yang juga dimiliki nabi-nabi yang lain; sangat dermawan, pemaaf, jujur
tutur katanya, menepati janji, lembut perangainya, mulia pergaulan, orang yang
melihatnya pasti akan segan padanya, dan siapa yang bergaul dengannya pasti
akan mencintainya. Yang pernah melihatnya mengatakan: tak pernah aku menjumpai
orang sepertinya.“
Al-Barra’ bin Azib berkata: Postur tubuh Rasulullah SAW
sedang, dadanya bidang; rambutnya panjang hingga telinga bawah; aku melihatnya
mengenakan pakaian merah, tak pernah kulihat orang setampan dia“
Ummu Ma’bad al Khuzai berkata: "Rasulullah SAW adalah
sesosok lelaki yang tampan; bersinar wajahnya; baik akhlaknya; perutnya tidak
gendut; tidak kecil kepalanya; hitam matanya sangat hitam; bulu matanya lebat
dan lentik; suaranya berwibawa; lehernya bersih bersinar; jenggotnya lebat;
alisnya tipis memanjang dan bersambung satu dengan yang lain; jika diam
berwibawa; jika berbicara, tutur katanya indah; sedap dipandang dari jauh
maupun dari dekat; manis bicaranya, jelas, tidak terlalu singkat dan tidak
bertele-tele; bahkan seperti untaian mutiara. Postur tubuhnya sedang; tidak
terlalu tinggi, atau terlalu pendek sehingga diremehkan orang lain, paling
tampan diantara siapapun. Cabang diantara dua cabang; paling tampan diantara
siapapun, dan terhormat. Dia memiliki para sahabat yang senantiasa bersamanya,
mereka diam bila beliau berbicara, dan segera bergerak bila dia memerintahkan
sesuatu. Dia tidak pernah terlihat cemberut atau menampakkan muka sebagai orang
bodoh.
Anas bin Malik al Anshari ra menyebutkan ciri-ciri
Rasulullah saw dengan perkataannya: “Rasulullah saw perawakannya sedang. Tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Mukanya bercahaya tidak putih sekali
dan tidak coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus tetapi
bergelombang.”
Hind bin Abi Halah berkata: “Rasulullah SAW mulia dan
dimuliakan. Mukanya bersinar seperti bulan purnama. Lebih tinggi dari orang
yang sedang tingginya dan lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepalanya
besar, rambutnya bergelombang, jika disisir akan tertata bagus jika dibiarkan
rambutnya tidak melebihi daun telinganya. Mukanya bercahaya, keningnya lebar,
alisnya tipis memanjang, lebat tidak menyambung, diantara alisnya urat yang
mengeluarkan keringat ketika beliau marah. Hidungnya mancung bercahaya.
Jenggotnya tebal. Hitam bola matanya sangat pekat. Pipinya rata dan halus.
Mulutnya lebar, giginya putih bagus dan renggang. Memiliki bulu halus yang
memanjang dari dada sampai pusar. Lehernya seperti leher boneka yang berkilau
bagaikan perak. Perawakannya sedang, berbadan besar dan berisi, dada dan
perutnya rata, dadanya bidang. Badannya putih terdapat bulu halus yang
memanjang seperti garis dari dada sampai pusarnya, tidak terdapat bulu lain di
dada dan perutnya selain itu. Tangan dan pundaknya berbulu lebat. Dadanya
lebar, lengan tangannya panjang, telapak tangannya lebar. Kulit telapak tangan
dan kakinya tebal. Jari-jarinya bagus, ruas jarinya lurus. Lekukan telapak
kakinya dalam, bagian atas telapak kakinya sangat rata dan halus. Melangkah dan
berjalan tidak cepat dan tidak pelan. Kadang berjalan cepat seakan-akan sedang
menuruni bukit. Jika menoleh, menoleh dengan seluruh badannya. Selalu
menundukkan pandangan, lebih sering memandang ke bawah dari pada ke atas,
tatapannya lebih banyak tatapan yang memperhatikan. Menggiring para sahabatnya
dan memulai salam kepada siapa saja yang ditemuinya.”
Akhlak Rasulullah saw
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin
Abi Thalib bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada
Rasulullah saw“.
Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan
orang lain.
Orang yang paling lembut.
Orang yang pemalu, lebih pemalu dari seorang gadis yang
dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya pada satu orang. Tidak pernah balas
dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang padanya;
kecuali jika hukum-hukum Allah SWT dilanggar, maka balas dendam yang dia
lakukan semata-mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah SWT tiada seorang
pun yang berani membantah.
Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat
diperlakukan sama olehnya.
Tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau
makan; bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah makan dengan bersandar,
atau pun di meja makan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan;
bila hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau
makan, atau hanya roti dari gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup
beliau minum itu saja.Pernah makan semangka basah. Beliau menyukai manisan dan
madu.
Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW
tidak merasa pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan,
tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air.
Menerima dan makan hadiah, serta membalasnya; dan tidak
menerima sedekah.
Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian
dan makan seadanya.
Menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas rumah
tangganya. Menjenguk orang sakit.
Sangat tawadhu’. Menghadiri undangan siapa saja baik kaya,
fakir, orang berada maupun orang rendahan.
Mencintai orang-orang miskin; menjenguk mereka yang sakit
dan melayat jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan
tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai,
dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Tidak membiarkan orang lain
berjalan di belakangnya seraya berkata:“Biarkan di belakangku untuk para
Malaikat“
Mengenakan kain wol, memakai sandal yang ditambal. Pakaian
yang amat beliau sukai adalah jubah yang terdapat warna merah dan putih,
terbuat dari kain Yaman
Cincin dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di jari manis
kanan, dan terkadang di sebelah kiri. Pernah mengganjal
perutnya dengan batu karena menahan lapar, padahal Allah
telah memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau
enggan menerimanya dan lebih memilih akherat. Ia banyak berdzikir dan sedikit
main-main. Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah. Paling murah senyum,
berseri-seri wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran. Menyukai
wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap. Bersahabat dan menghormati
orang-orang mulia, tidak pernah bermuka masam dan ramah pada siapapun.
Mentolerir permainan yang tidak dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar dalam
gurauannya, memaafkan orang-orang yang meminta maaf.
Memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan
makanannya tidak pernah melebihi mereka.
Waktunya hanya dihabiskan untuk ibadah pada Allah, atau
memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.Menggambalakan kambing, dan
berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala kambing“
Aisah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka
dia pun menjawab:”Akhlak beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak
padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:
Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari
telapak tangan Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih
harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun,
tak pernah sekalipun ia berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa
yang kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah
mengatakan terhadap apa yang tidak kulakukan:“Mengapa tidak
kau lakukan itu?
Allah telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan akhlak,
keindahan perilaku. Allah memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan
yang akan datang1, yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan
keselamatan.Padahal ia adalah ummi, tidak bisa membaca dan menulis dan tidak
memiliki guru dari kalangan manusia. Tumbuh di negeri yang tandus dan
terbelakang. Allah memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun
dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara makhluk-
1 Kalimat ini sangat global dan umum, andai hanya disebutkan
dengan:” Dikaruniai Allah sesuatu yang tidak diberikan siapapun“, atau semacam
ini, maka lebih baik.Karena sesungguhnya diantara ilmu orang-orang terdahulu
dan yang akan datang ada yang tidak diketahui oleh Nabi saw, bahkan hal-hal
yang terjadi pada zaman Rasulullah saw sendiri. Bukti ini sangat jelas ,
diantaranya Nabi ditanya tentang roh, maka Allah mewahyukan. Dan mereka
bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan
Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa (ashabul Kahfi) Rasul
menjawab:“akan kuberitahu besok“ akan tetapi wahyu tidak segera turun.Maka
beliau pun sedih. Lalu turunlah wahyu yang menerangkan tentang Ashabul Kahfi
dengan FirmanNya:. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu:
"Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah
(alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari kiamat, beliau mengakui akan
ketidaktahuannya dengan perkataan:“ Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang
bertanya“.Firman Allah: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di
sisi Allah". (al Ahzab:63).
Dan dalam kisah tentang penetapan syariat tayammum dalam
Shahih Bukhari no 334, tatkala para Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan
mereka tidak menemukannya sementara Rasulullah bersama mereka. Mereka baru
menemukan dibawah unta saat unta tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah saw
tidak mengetahui sesuatu kecuali ditunjuki oleh Allah, baik ilmu, hikmah,
keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal yang tidak diberikan pada siapapun.
Semoga shalawat dan salam tetap tercurah padanya hingga hari kiamat. Barangkali
ini yang dimaksud Penulis dengan kalimat tersebut. Dan saya tandaskan lagi
bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara ada sebagian orang-orang bodoh
meyakini bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal ghaib sekalipun tidak ditunjuki
Allah. ( komentator: Syeikh Khalid as-Syayi’)
makhlukNya, baik yang lalu maupun yang akan datang.Semoga
Allah selalu memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir.
Mukjizat-Mukjizat Rasulullah SAW
-Mukjizat teragung dan kejelasannya telah terbukti adalah
al-Qu’ar al-Karim; yang tidak datang padanya kebatilan baik dari depan maupun
dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji; yang menjadikan para ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih harus
bertekuk lutut; mereka tidak mampu membuat kalimat-kalimat serupa dengan
alQur’an walau hanya 10 surat, atau 1 surat, bahkan hanya 1 ayat. Orang-orang
musyrik pun mengakui kemukjizatannya, bahkan para penentang Islam orang-orang
atheis pun meyakini kebenarannya.
-Orang-orang musyrik pernah meminta Rasulullah SAW untuk
menunjukkan satu mukjizat, maka beliau pun menunjukkan dengan terbelahnya bulan
hingga hampir terpisah menjadi dua bagian.itulah maksud ayat Allah di surat
alQomar ayat 1: Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
-Rasulullah saw berkata:“Sesungguhnya Allah Ta’ala
menghimpun bumi untukku, hingga aku melihat bagian timur dan baratnya. Dan
kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dihimpun Allah itu“. Dan Allah
membuktikan kebenaran perkataan Rasulullah SAW tersebut, dengan tercapainya
kekuasaan umatnya yang meliputi ujung timur dan ujung barat, dan tidak tersebar
ke utara dan selatan.
-Rasulullah saw terbiasa berkhutbah di atas potongan batang
kurma, suatu ketika beliau membuat mimbar, dan berdiri di atasnya, maka
terdengarlah tangisan dari batang kurma seperti tangisan.....
-Diantara mukjizat yang lain adalah terpancarnya air dari
sela-sela jemarinya, terjadi tidak hanya sekali.
-Bertasbihnya kerikil di telapak tangannya, lalu beliau
menaruhnya di telapak Abu Bakar, lalu Umar, lalu Usman, dan kerikil itu tetap
bertasbih.
-Para Sahabat mendengar makanan bertasbih pada saat
Rasulullah saw bersama mereka, sementara makanan tersebut sedang disantap.
-Bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam pada Rasulullah
saw pada malam beliau diangkat jadi Rasul.
-Paha kambing yang beracun berbicara pada Rasulullah saw.
Orang-orang yang makan kambing beracun bersamanya meninggal dunia, sementara beliau
meninggal 4 tahun kemudian.
-Serigala bersaksi atas kenabian Rasulullah saw.
-Suatu ketika, beliau dalam perjalanan, dan melewati seekor
unta yang kehausan dan minta minum padanya. Maka tatkala melihat onta tersebut
berjalan dengan menyeret kaki dan meletakkan leher depannya, beliau bersabda:
“sesungguhnya dia mengeluh karena terlalu banyak kerja dan diberi makan
sedikit”
-Di saat yang lain beliau masuk sebuah tembok yang dibalik
tembok itu terdapat onta. Tatkala onta tersebut dilihat Rasulullah saw, ia
merintih dan menangis. Maka beliau pun berkata pada pemiliknya:”Sesungguhnya ia
mengadu padaku, bahwa engkau
membuatnya kelaparan, dan menjadikannya letih (karena banyak
kerja).
-Suatu saat beliau masuk sebuah tembok yang lain, dan
dibalik tembok itu terdapat 2 ekor onta jantan. Sementara pemiliknya kesulitan
untuk menggiring keduanya (karena berontak). Ketika salah satu onta tersebut
melihat Rasulullah saw, tiba-tiba duduk menderum di hadapannya. Maka Rasulullah
saw pun menenangkannya dan membawanya pada pemiliknya. Onta kedua pun melakukan
hal yang sama.
-Suatu saat beliau tidur dalam sebuah perjalanan, tiba tiba
datanglah sebuah pohon, membelah bumi dan tegak menaungi Rasulullah saw.
Tatkala beliau bangun, diceritakanlah kejadian tersebut padanya. Maka beliau
pun bersabda: “Pohon tersebut telah minta ijin pada Tuhannya untuk mengucapkan
salam pada Rasulullah saw, lalu Tuhan pun mengijinkannya.
-Beliau menyuruh 2 batang pohon untuk berkumpul, maka
keduanya pun berkumpul. dan menyuruh keduanya untuk berpisah kembali, maka
keduanya pun berpisah.
-Seorang Arab Badui minta pada Rasulullah saw untuk
menunjukkan sebuah mukjizat, maka beliau pun memanggol sebatang pohon. Pohon
tersebut langsung memotong akarnya dan datang kehadapan Rasulullah saw. Tatkala
beliau menyuruhnya untuk kembali, kembalilah pohon tersebut ke tempatnya
semula.
-Beliau ingin memotong 6 ekor onta gemuk. Tiba-tiba keenam
ekor onta tersebut mendekat padanya, hingga beliau dapat dengan mudah
menyembelihnya satu demi satu.
-Beliau mengusap tetek kambing betina yang tidak hamil, dan
tidak dikawini pejantan, maka mengalir deraslah susu dari tetek kambing
tersebut. Beliau pun meminumnya dan memberikannya juga pada Abu Bakar.Kisah
semacam ini juga terjadi di kemah Umi Ma’bad al Khuzaiyah.
-Salah satu bola mata Abu Qotadah bin Nu’man adz Dzofari
keluar hingga jatuh di tangannya, lalu Rasulullah saw pun mengembalikannya.
Maka mata tersebut menjadi paling bagus dan tajam dibanding mata yang
sebelahnya. Diriwayatkan????...
-Kedua mata Ali bin Abi Thalib ra pernah sakit , lalu
Rasulullah saw pun meludahinya. Maka sembuhlah saat itu juga. Dan tidak pernah
sakit mata lagi. Dia juga didoakan Rasulullah saw saat sakit, lalu sembuhlah
ia. Dan setelah itu tidak pernah lagi mengeluh kesakitan.
-Kaki Abdullah bin Atik al Anshari pernah sakit, lalu
diusaplah oleh Rasulullah saw. Saat itu juga kakinya sembuh.
-Kematian Ubay bin Khalaf al Jumahi pada perang Uhud
telah dikabarkan sebelumnya oleh Rasulullah saw. Beliau
hanya menggoresnya sedikit, lantas meninggal
-Sa’ad bin Muadz berkata pada Umayyah bin Khalaf, saudara
Ubay bin Khalaf: “Saya mendengar Muhammad sesumbar bahwa dia yang akan
membunuhmu.”
Maka pada Perang Badar terbunuhlah dia dalam keadaan kafir.
- Sebelum terjadi perang Badar beliau mengkabarkan
tempat-tempat yang akan menjadi letak tewasnya orang-orang musyrik. Beliau
berkata: “Ini tempat tewasnya Fulan besok insya Allah, ini tempat tewasnya
Fulan besok insya Allah.“ Hal itu pun terbukti
- Beliau mengkabarkan bahwa, ada beberapa kelompok umatnya
yang akan berjihad mengarungi lautan, dan Umi Haram binti Milhan termasuk
diantara mereka. Dan terbuktilah perkataan Beliau
- Beliau berkata pada Usman:“Engkau akan ditimpa musibah
besar. Ternyata Usman mati terbunuh.
- Dan beliau berkata pada Hasan bin Ali: “Sesungguhnya
cucuku ini seorang tokoh, semoga Allah mendamaikan 2 kelompok orang-orang
mukmin yang bertikai melalui perantaraannya.“ Dan terbuktilah perkataan beliau.
- Kematian al Aswadal Ansi al Kadzdzab dikabarkan pada Malam
ia terbunuh, dan siapa pembunuhnya, padahal ia di San’a Yaman. Demikian pula
kematian Kisra.
- Beliau memberitahukan tentang Syaima’ binti Buqailah al
Azadiyah, bahwasanya ia diangkat dengan mengenakan kerudung hitam di atas bagal
kelabu, kemudian hal ini terbukti pada zaman Abu Bakar asSiddik ra pada tentara
Khalid bin Walid.
- Perkataan Beliau pada Tsabit bin Qois bin Syimas: “Engkau
akan hidup mulia dan mati syahid.“ Maka hal itu terbukti, dia hidup mulia dan
mati syahid dalam perang Yamamah.
- Perkataan beliau tentang seseorang yang mengaku dirinya
Islam, dan ikut terjun di medan perang:“Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka“.
Maka Allah pun membuktikan perkataannya, orang tersebut mati bunuh diri.
- Doa beliau untuk Umar bin Khatab sebelum islamnya. Maka
keesokan harinya, ia pun masuk Islam.
- Doa beliau untuk Ali bin Abi Thalib agar Allah
menghilangkan panas dan dingin darinya. Maka Ali pun tidak merasa panas dan
dingin lagi setelah itu.
- Doa beliau untuk Abdullah bin Abbas agar dipahamkan oleh
Allah ilmu-ilmu agama dan tafsir. Hal itu terbukti hingga dijuluki Lautan Ilmu
karena banyaknya ilmu yang ia kuasai.
- Doa beliau untuk Anas bin Malik agar panjang umur, banyak
anak dan harta, serta diberkahi Allah. Terbukti dengan lahirnya 120 anak
kandungnya, memiliki kebun kurma yang berbuah 2 kali dalam setahun, dan hidup
hingga mencapai usia 120 tahun atau sekitar angka itu.
- Utaibah bin Abu Lahab merobek baju dan menyakiti beliau.
Maka berdoalah beliau memohon pada Allah agar ia mendapat bencana dengan ulah
seekor anjing diantara anjing-anjingnya. Dia pun dibunuh oleh singa di Zarqa,
daerah Syam.
- Beliau mendapat pengaduan atas kemarau yang
berkepanjangan, dan tiada turun hujan, sementara saat itu beliau berkhutbah
jum’at di atas mimbar. Maka beliau pun berdoa, sementara di langit tak ada
gumpalan awan. Secara tiba-tiba datanglah mendung yang bergulung-gulung sebesar
gunung, dan turunlah hujan yang berkepanjangan hingga hari jum’at berikutnya.
Dan muncullah pengaduan pada beliau atas banyaknya hujan tersebut, sehingga
beliau pun berdoa kembali. Dan hujan pun terhenti, hingga orang-orang keluar
dari rumah mereka berjalan di bawah terik matahari.
- Beliau memberi makan pasukan perang Khandak yang berjumlah
ribuan, juga hewan ternak dari sebuah wadah kecil
yang biasa untuk menakar gandum atau lebih kecil dari itu.
Mereka pun kenyang dan ketika beranjak pergi, sisa makanan pun masih seperti
semula.
- Dan beliau memberi makan pasukan perang Khandak juga
dengan sedikit kurma yang dibawa oleh putri Basir bin Sa’ad. Sebenarnya kurma
tersebut untuk ayah dan pamannya, Abdullah bin Rawahah.
- Beliau menyuruh Umar bin Khatab untuk memberikan bekal
pada 400 orang pasukan berkuda dengan sedikit kurma. Setelah hal tersebut
dilaksanakan, sisa kurma tetap seperti semula, seakan tidak berkurang
sedikitpun.
- Beliau memberi makan 80 orang di rumah Abu Thalhah dengan
beberapa potong roti dari gandum yang jumlahnya sangat sedikit, bahkan Anas
yang menghidangkannya, membawa roti yang sedikit tersebut cukup diapit dibawah
ketiaknya. Namun mereka merasa kenyang seluruhnya.
- Beliau memberi makan para pasukan dengan makanan dari
sebuah wadah milik Abu Hurairah hingga mereka kenyang seluruhnya. Lalu beliau
mengembalikannya dan masih ada sisa. Beliau pun mendoakannya. Maka Abu Hurairah
pun senantiasa makan makanan dari wadah itu selama hidup Rasulullah, Abu Bakar,
Umar dan Usman. Tatkala Usman terbunuh, wadah tersebut ia hadiahkan pada
seseorang. Dan dalam riwayat darinya(Abu Hurairah), wadah tersebut mampu
menampung 3000 gantang makanan tatkala dibawa jihad fi sabilillah.
- Ketika menikah dengan Zaenab, beliau memberi makan para
tamu dari sebuah mangkuk buatan yang merupakan hadiah dari
Ummu Sulaim untuk Zaenab. Makanan yang diambil dari mangkuk
tersebut senantiasa tetap, tak berkurang.
- Pada saat Perang Hunain, beliau melempar pasukan musuh
dengan segenggam pasir. Dengan pertolongan Allah, musuh dapat dikalahkan.
Diantara mereka ada yang berkata:“tak seorang pun diantara kami yang luput dari
siraman pasir, semua mata terkena siraman tersebut. Allah berfirman dalam peristiwa
ini: Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi
Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu
melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (surat al Anfal:17)
- Seratus orang kafir Qurais menunggu beliau di luar rumah,
dan bermaksud membunuhnya. Namun begitu beliau keluar, dan menyiramkan pasir ke
kepala mereka, mereka tak sanggup melihat Rasulullah yang berlalu di hadapan
mereka.
- Suraqah bin Malik bin Ju’sam mengejar beliau saat
perjalanan hijrah ke Madinah. Pengejaran itu dia lakukan karena ingin membunuh
atau menawannya. Tatkala jarak antara dia dan Rasulullah telah dekat,
Rasulullah pun berdoa dan Allah mengabulkan dengan terperosoknya kaki kuda
Suraqah ke dalam tanah. Dia pun berteriak minta tolong pada Rasulullah. Maka
tatkala Rasulullah berdoa kembali, kaki kuda Suraqah pun dapat keluar dari
himpitan tanah kembali.
Mukjizat-mukjizat beliau yang lain masih banyak, sebagai
bukti
kenabian dan akhlaq beliau yang suci tetapi kami cukup
menyebutkan sebagiannya saja.
10 Sahabat yang dijamin Masuk Surga
1. Abu Bakar as Siddiq ra
Nama aslinya adalah Abdullah bin abi Quhafah.
-Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman bin
Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib
atTaimiy al Qurosy bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah
bin Ka’b.
-Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin
Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah
-usia beliau 63 tahun, sama seperti Rasulullah saw. Dia
termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik setelah Rasulullah
saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun. Riwayat-riwayat lain menyebutkan
2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20 bulan
- Putera-puterinyanya
a .Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk sahabat.
Diasaat Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari
kejaran kafir Quraisy, ia pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di
Thaif, meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah.
b. Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam.
Hijrah ke Madinah di saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah
merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah
Qutailah binti Abdul Uzza berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.
c dan d. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi. Ia memiliki
saudara seayah dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berada di
barisan kaum musyrikin pada perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu
Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin
Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke
madinah dan wafat di zaman Rasulullah saw
Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman lahir di
zaman Rasulullah saw,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak tahu keluarga lain
(selain Abu Bakar) yang dengan empat keturunan, semuanya tergolong sahabat
(ayah Abu Bakar-Abu Bakar-Abdurrahman-Abu Atik)
e. Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’.
Meninggal di Mesir dan dikuburkan disana.Ibunya adalah Asma’ binti Umais al
Khots’amiyyah.
f. Ummu Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu Bakar
wafat. Ibunya adalah Habibah, riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah
bin Zaid bin Abu Zuhair al Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah
Keenam putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali
Ummu Kultsum. Sementara Muhammad lahir masih zaman Nabi. Abu Bakar wafat pada
tanggal 27 Jumadil Akhir 13H.
2. Abu Hafs Umar bin Khatab ra
-Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyah bin
Abdullah bin Qurth bin Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin Lu’ai bin
Ghalib.Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di
Murrah bin Ka’b.
-Ibunya adalah Khantamah binti Hasyim. Riwayat lain
menyebutkan binti Hisyam bin al Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.
-Umar masuk islam di Mekah, dan mengikuti seluruh peperangan
bersama Rasulullah saw
-Putera-puteri Umar
1.Abu Abdurrahman Abdullah Masuk Islam pada awal datangnya
Islam. Berhijrah bersama ayahnya. Dan dia termasuk sahabat pilihan.
2. Hafshah, istri Nabi saw Ibu Hafshah adalah Zaenab binti
Math’un
3. Ashim bin Umar Lahir pada zaman Rasulullah saw. Ibunya
adalah Ummu Ashim Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah
4&5. Zaid al Akbar bin Umar, dan Ruqayyah putri Ummu
Kultsum binti Ali bin Abi Thalib.
6. Zaid al Ashghar dan Abdullah, keduanya putera Ummu
Kultsum binti Jarwal al Khuzza’i
7&8.Abdurrahman al Akbar bin Umar dan Abdurrahman al
Ausath, Abu Syahmah yang didera akibat minum khomr. Ibunya adalah Ummu Walad yang
juga disebut Lahyah.
9. Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Ummu Walad
yang juga disebut Fakihah.
10. Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid bin Amr
bin Nufail.
11. Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Saidah binti
Rafi’ al Anshariyyah. Dari Bani Amr bin Auf
12. Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim binti
Harits bin Hisyam
13. Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih perlu
diteliti lagi.
14. Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al Ashghar bin
Umar.
- Umar mengemban kekhalifahan selama 10 tahun 6,5 bulan.
Terbunuh pada akhir DzulHijjah 23 Hijriyah, pada usia 63 tahun sesuai dengan
usia Rasulullah saw. Akan tetapi ada perselisihan pendapat tentang usia beliau
ini.
3. Abu Abdullah Ustman bin Affan ra
Ia adalah cucu dari Abu al Ash bin Umayyah bin Abdu Syams
bin Abdu Manaf. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Abdu Manaf,
yang merupakan kakek ke lima.
Nama ibunya adalah Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib
bin Abdi Syams bin Abdu Manaf. Sementara Ibnya adalah putri Ummul Hakim al
Baidha’ binti Abdul Muthalib.
Utsman masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah.
Melakukan hijrah 2 kali (Habasayah dan Medinah). Menikahi 2 puteri Rasulullah
saw. Mengemban kekhilafahan selama 12 tahun kurang 10 hari. Ada riwayat
menyebutkan kurang12 hari.Terbunuh pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35 Hijriah
ba’da Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia meninggal pada usia 82 tahun.
Putera-puteri Beliau:
1. Abdullah al akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri
Rasulullah saw. Meninggal dunia pada usia 6 tahun. Rasulullah saw ikut masuk
liang lahat saat penguburannya.
2. Abdullah al Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah binti
‘Azwan, saudari Utbah
3. ,4,5 dan 6.Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka
dilahirkan oleh Ummu Amr binti Jundab bin Amr bin Humamah dari kabilah Azd
daerah Daus
7,8 dan 9. al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan
oleh Fatimah binti Walid bin Abdu Syams bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin
Makhzum.
10. Abdul Malik. Dia tidak mempunyai keturunan. Meninggal
dunia tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan oleh Ummul Banin binti Uyainah bin
Hisn bin Hudzaifah bin Zaid
11, 12, 13. Aisyah, Ummu Aban dan Ummu Amr. Mereka
dilahirkan oleh Ramlah binti Syaibah bin Rabiah
14,15,16. Ummu Khalid, Arwa dan Ummu Aban as Sughra. Mereka
dilahirkan oleh Nailah binti Farafishah bin Ahwas bin Amr bin Tsa’labah bin
Harits bin Hisn bin Dhamdham bin Adyy bin Janab bin Kalb bin Wabrah
4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib ra
Dia adalah cucu Abdul Mutthalib, sepupu Rasulullah saw. Dia
dilahirkan oleh Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Fatimah adalah
wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan keturunan dari Bani Hasyim. Masuk
Islam di Mekah lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada zaman Rasulullah saw.
Ali bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah puteri Rasulullah
saw. Kemudian lahirlah hasan, Husein dan Muhassin dari pernihan ini. Tetapi
Muhassin wafat tatkala masih kecil.
-Putera-Puteri yang lain
1.Muhammad bin Hanafiah. Ia dilahirkan oleh Khaulah binti
Ja’far, dari Bani Hanifah.
2,3. Umar bin Ali dan saudirnya Ruqayyah al Kubro
4. Al Abbas al Akbar bin Ali, disebut juga asSaqa. Ia
terbunuh bersama Husein
5,6,7,8. Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali. Mereka
saudara seayah dan seibu al Abbas al Akbar. Adapun ibu mereka adalah Ummul
Banin al Kilabiyah.
9,10. Ubaidullah dan Abu Bakar. Mereka tidak punya
keturunan. Mereka dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud anNahsyaliyyah
11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir dari
Asma’ binti Umais
12. Muhammad bin Ali alAshghar ibumya adalah seorang budak
yang bernama Daraj.
13.,14. Ummul Hasan dan Ramlah. Mereka dilahikan Ummu Sa’d
binti Urwah bin Mas’ud ats Tsaqofi.
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.Zaenab as Sughra, Ummu
Kultsum as Sughra, Ruqayyah as Sughra, Ummu Hani’, Ummul Kiram, Umu Ja’far (nama
aslinya Jumanah), Ummu Salamah, Maimunah, Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka
ini dilahirkan dari para ibu yang berbeda-beda.
Ali mengemban kekhilafahan selama 4 tahun 7 bulan lebih
beberapa hari. Ada beberapa pendapat berbeda mengenai hari. Ia mati terbunuh
saat usianya 63 tahun. Ada beberapa riwayat lain menyebutkan 53tahun, 58 tahun,
57 tahun. Pada saat itu disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.
5. Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah ra Ia cucu Usman bin
Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib.
Bertemu silisilah / keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Thalhah
Adalah Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami.
Nama asli al Khadrami adalah Abdullah bin Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin
Uwaif bin Khazraj bin Iyadh bin Sidq. Ibunya masuk islam dan wafat dalam islam.
Thalhah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah.
Turut serta dalam Perang Uhud dan peperangan setelahnya. Dia tidak turut dalam
Perang Badar karena saat itu ia di Syam untuk berdagang. Tetapi Rasulullah saw
memberikannya harta rampasan perang Badar dan menetapkannya sebagai ahli Badar.
-Diantara Putera-Puterinya:
1,2. Muhammad asSajjad,dan Imran Muhammad asSajjad terbunuh
bersama ayahnya.Kedua putera tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy
3. Musa bin Thalhah. Dilahirkan Khaulah binti Qo’qo’ bin
Ma’bad bin Zurarah.
4,5,6. Ya;kub, Ismail, Ishaq.mereka dilahirkan Ummu Aban
binti Utbah bin Rabiah
7,8. Zakaria dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum binti Abu
Bakar as Shiddik ra
9. Ummu Ishaq binti Thalhah. Dilahirkan Ummul Haris binti
Qasamah bin Handzalah at Thaiyyah.
Seluruh Putera puteri Thalhah 11 orang. 2 anak yamg lain ada
riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun riwayat kurang kuat.
Thalhah terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu
ia berusia 62 tahun.
6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam ra
Ia cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushayy bin
Kilab. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Qushayy bin Kilab,
yang merupakan kakek ke lima.
-Ibunya:
Shafiyyah binti Abdul Mutthalib, bibi Rasulullah saw. Masuk
Islam dan Hijrah ke Madinah.
Zubeir berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia
shalat dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin
shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama kali menghunus
pedangnya di perang fi sabilillah . Ia disebut hawaryy Rasulullah saw.
- Diantara Putera-Puterinya:
1. Abdulllah, ia merupakan orang islam pertama yang lahir
setelah hijrah.
2,3,4,5,6,7,8. Al Mundzir,Urwah,Ashim, al Muhajir, Khadijah
al Kubro, Ummul Hasan, Aisyah
Kedelapan anak tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu Bakar ra.
8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah, Saudah, Hindun. mereka
dilahirkan Ummu Khalid binti Khalid bin Said bin al Ash.
14,15,16. Mush’ab, Hamzah, Ramlah. mereka dilahirkan Rabbab
binti Unaif al Kalbiyyah.
17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah mereka dilahirkan Zaenab
binti Bisyr dari Bani Qais bin Tsa’labah.
20 Zaenab binti Zubair. ia dilahirkan Ummu Kultsum binti
Uqbah bin Abi Mu’aith
21. Khadijah asShughra. ia dilahirkan alJalal binti Qais
dari Bani Asad bin Khuzaimah.
Seluruh putera puteri Zubeir 21 orang.
Ia terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia
berusia 67 tahun.Riwayat lain 66 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqas ra
Nama Abi Waqas adalah Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin
Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Kilab
bin Murrah.
-Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin
Abdi Manaf
Sa’ad masuk islam pada awal datangnya Islam di Mekah. Ia berkata:
“Saya adalah orang ketiga yang masuk Islam“
Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan
setelahnya bersama Rasulullah saw. Ia adalah orang yang pertama kali
melontarkan anak panahnya di perang fi sabilillah. Adapun lontaran anak
panahnya diarahkan pada sebuah pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Sofyan.
Pertemuan 2 pasukan itu terjadi dekat Rabigh di awal tahun pertama Rasulullah
saw datang di Madinah.
- Diantara Putera-Puterinya:
1. Muhammad, ia dibunuh al Hajjaj
2. Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid
3,4 Amir da Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadis
5,6,7. Umair, Shalih, Aisyah mereka Bani Sa’d
Wafat di istananya di Aqiq, yang jaraknya 10 mil dari
Madinah. Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu terjadi tahun 55 H. saat itu
ia berusia 70 tahun lebih. Ia merupakan orang yang terakhir meninggal diantara
10 orang yang mendapat kabar gembira masuk surga.
8. Abu al ‘Awar Said bin Zaid bin Amr ra
Ia cucu Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin
Qurt bin Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah/
keturunan dengan Rasulullah saw di Ka’b bin Luayy.
Ibunya: Fatimah binti Ba’jah bin Umayyah bin Khuwailid, dari
Bani Mulaih dari Khuzaah.
Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan
menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah.Namun ia
tidak turut dalam Perang Badar.
Diantara Puteranya adalah Abdullah, seorang penyair.
Zubeir bin Bakkar berkata: Said anaknya sedikit, dan diantar
mereka tinggal di luar Madinah.
Said meninggal tahun 51 H. saat itu ia tengah berusia lebih
dari 70 tahun
9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf ra
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu
silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.
Ibunya bernama as Syifa’. Riwayat lain menyebutkan
al’Anqa’binti Auf bin Abdul Harits bin Zuhrah.ia masuk Islam dan hijrah
Abdurrahman bin Auf masuk Islam pada awal datangnya Islam di
Mekah. Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan setelahnya bersama
Rasulullah saw.Dalam riwayat sahih disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah
menjadi makmum shalat padanya saat Perang Tabuk.
- Diantara Putera-Puterinya:
a. Salim al Akbar, meninggal sebelum datangnya Islam
b. Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyah
c. Muhammad, lahir setelah datangnya Islam. Dengan nama ini
Abdurrahman dijuluki (abu Muhammad)
d, e, f. Ibrahim, Humaid dan Ismail. mereka dilahirkan Ummu
Kultsum binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin Umayyah bin Abdu Syams bin
Abdi Manaf
Ummu Kultsum termasuk wanita yang hijrah dan salah seorang
yang telah baiat pada Rasulullah saw. Dan seluruh putera Abdurrahman yang lahir
darinya, menjadi perawi hadis.
Urwah bin Abdurrahman, terbunuh di Afrika. Ia dilahirkan
Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud bin Sya’ban
Halim al Asghar, terbunuh di Afrika .Ia dilahirkan Sahlah
binti Suhail bin Amr. Ia saudara seibu Muhammad bin Abu Hudhaifah bin Utbah
Abdullah al Akbar, terbunuh di Afrika. Ibunya dari bani
Abdil Ashal. Abu Bakar bin Abdurrahman dan Abu Salamah al Fakih, ia Abdullah al
Ashghar. Ibunya adalah Tumadhir binti al Ashbagh alKalbiyyah. Ia wanita dari
Bani Kalbiy pertama yang dinikahi lelaki Quraisy.
Abdurrahman bin Abdurrahman dan Mus’ab bin Abdurrahman.
Mush’ab pernah menjadi tawanan polisi Marwan bin Hakam di Madinah.
Abdurrahman meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’
tahun 32 H saat kekhalifahan Usman bin Affan.Usman ikut menyolati jenazahnya.
Ia wafat pada usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al Jarrah ra
Ia cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr
bin Malik.
Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir
bin Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin Fihr. Dalam riwayat lain: Umaimah
binti Ghanm bin Jabir bin Abdul Uzza. Bertemu silisilah/ keturunan dengan
Rasulullah saw di Fihr bin Malik.
Abu Ubaidah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah,
sebelum Rasulullah saw masuk Darul Arqam. Turut serta dalam Perang Badar dan
beberapa peperangan setelahnya bersama Rasulullah SAW. Pada saat Perang Uhud,
ia mencabut dua gelang (dari rajutan baju besi) yang menancap di wajah
Rasulullah saw dengan gigi depannya.Akibatnya, tanggallah 2 giginya
-Keturunan Abu Ubaidah ra:
Hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar. Namun mereka
meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi Abu Ubaidah.
- Wafatnya:
- Abu Ubaidah ra wafat karena wabah penyakit tha’un amwas
pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di Desa Amta’. Saat itu usianya
58 tahun. Muadz bin Jabal ra ikut menshalati jenazahnya. Ada riwayat lain
menyebutkan Amr bin A’sh pun ikut.
Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah membunuh ayahnya yang
saat itu masih kafir. Karena peristiwa ini Allah menurunkan ayat:
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan
hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan
yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka,
dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah
golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan
yang beruntung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar