Rabu, 11 Februari 2015

POLA HIDUP RASULULLAH Sallallahu 'Alaihi Wasallam

I.         POLA MAKAN DAN MINUM   RASULULLAH  SAW
”Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi.”
 (Muttafaqun ‘alaih)
            Di antara hak tubuh adalah memberinya makan jika lapar, mengistirahatkan bila letih, membersihkannya bila kotor, serta melindunginya dari segala yang akan menyakitinya, menghindarkannya dari penyakit, mengobatinya jika sakit, serta tidak membebaninya dengan sesuatu yang tidak mampu dia embank. Inilah hak wajib, yang dalam pandangan Islam,  tidak boleh dilupakan apalagi diabaikan.
            Islam tidak mengabaikan satu sisi pun kehidupan manusia, yang kecil maupun yang besar. Mengenai makanan, dan pola makan, Islam tidak hanya menyinggung tentang makanan dan kandungannya saja, melainkan disertai dengan kesempurnaan dan kesehatan makanan, serta cara mengkonsumsinya. Pola makan serta kualitas dan kebersihan makanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pencernaan yang baik, juga kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat makanan dengan segala macam dan ragamnya.
            Beberapa etika Islam yang harus diperhatikan saat makan dan minum :
  1. Membaca basmalah ketika hendak makan.
Seorang muslim akan mengingat bahwa makanan yang akan disantapnya tidak lain adalah nikmat dari Allah S.W.T, sehingga akan selalu memeliharanya, tidak berlebih-lebihan, dan tidak bersikap mubadzir. Dia juga akan meyaini bahwa makanan ini bukan tujuan akhir, tetapi sebagai sarana untuk semakin taat kepada Allah.
  1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih (lemak), lalu ketika bangun pagi dia sudah menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tida mencela, kecuali dirinya sendiri.
  1. Bersikap sederhana dan seimbang dalam mengonsumsi makanan, menjauhi sikap berlebih-lebihan dan rakus.
Hai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raf : 31)

  1. Makan dengan tiga jari. Sebab dengan tiga jari, berarti kita telah bersikap pertengahan dan seimbang.
  2. Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar
  3. Minum dengan tiga kali tegukan. Minum ini dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas di dalam gelas.
  4. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri. Hal itu menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang.
  5. Dianjurkan untuk makan sambil berbincang, dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks dan menyenangkan saat makan..
  6. Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan. Tidak boleh menghina atau membenci satu jenis makanan tertentu, sekalipun makanan itu di luar kesukaan dan kebiasaannya.
  7. Menjaga perasaan orang lain saat makan, diantaranya tidak membelakangi posisi mereka, karena hal itu akan mengganggu selera makan mereka.
  8. Bersikap lembut ketika mengurus orang sakitserta tidak memaksanya untuk memakan makanan tertentu.
  9. Mendahulukan buah-buahan sebelum makan yang lainnya.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa memakan buah-buahan terlebih dahulu sebelum menyantap makanan pokok, dapat memancing lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan sangat membantu proses pencernaan makanan lainnya.

MAKANAN DALAM AL QUR’AN DAN AL HADITS YANG BERFUNGSI SEBAGAI OBAT
1.       Buah Tin (at-Tin)
Demi buah tin dan buah zaitun, dan demi bukit Sinai” (At-Tin : 1-2)
                  Buah Tin selain mengandung usur gula yang tinggi, juga mengandung garam mineral (kalsium, fosfor, besi), serta sejumlah vitamin A, B, C, dan K.          
2.      Zaitun
Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur, sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” (Abasa : 27-32)
            Buah zaitun mengandung 67% air, 23% minyak, 5 % protein, 1% garam mineral terutama kalsium dan besi, vitamin A, B, C, D.
            Minyak zaitun terkenal di kalangan bangsa Arab karena cahayanya yang jernih, sebagaimana dalam firman Allah :
Yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.”  (An-Nur : 35)
            Minyak zaitun tergolong minyak tak jenuh, tidak banyak mengandung lemak (trglyceride), serta kaya akan unsur mineral, sehingga dapat memelihara tubuh dari penyakit-penyakit yang bersumber dari timbunan lemak, seperti arteriosclerosis, hipertensi. Diriwayatkan dari Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW., beliau bersabda :
Makanlah zaitun, dan jadikanlah ia pelumas, karena sesungguhnya ia termasuk pohon yang diberkahi.”
3.      Delima (Pomegranata)
Dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) Zaitun dan Delima” (QS. Al An’am : 99)
            Kulit dan buah delima mengandung asam tanic atau Tannic acid, yang merupakan unsur pengontrol. Air buah delima juga mengandung gula mentol, serta kaya akan unsur zat besi. Sehingga delima sangat baik bagi mereka yang anemia. (Zat besi penting bagi pembentukan sel darah merah).
4.      Susu dan Daging
Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.” (QS. Al Mu’min:79).
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. Kami memberi kalian minum dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. An-Nahl:66)
5.      Kurma
6.      Anggur
7.      Pisang
8.      Jahe
9.      Madu
10.  Adas
11.   Bawang Merah
12.   Bawang Putih
13.   Mentimun
14.  Ikan

II.              POLA  TIDUR  RASULULLAH  SAW.


FUNGSI TIDUR

1.         Detoksifikasi
2.         Rileksasi otot-otot
3.         Refungsi otak
4.         Regenertion sel-sel

POSISI TIDUR


            Sebelum berangkat ke tempat tidur, hendaklah dia berwudhu dengan wudhlu untuk shalat.
”Dari Aisyah :” Rasulullah biasa mengawali tidur dengan berbaring sebelah kanan dengan menghadap kiblat”.
Bila beliau beranjak keperaduan dimalam hari, beliau meletakan tangannya dibawah pipinya kemudia berdoa :
(bismika allaahummaa ahyaa wa amuut)
LARANGAN TIDUR
Rasulullah tidak tidur atau berbicara setelah shalat subuh sampai terbit matahari dan sebelum shalat Isa, kecuali berbicara Ilmu atau berdzikir”.
  • Tidur pada pagi hari akan mencegah datangnya rezeki”
  • Tidur siang hari itu tidak baik, kecuali pada musim panas dan dipertengahan siang”
  • Barang siapa yang tidur setelah Ashar, lalu hilanglah akalnya, maka janganlah sekali-kali mencela, kecuali dirinya sendiri


SUASANA TIDUR

Jika kalian tidur, matikan lampu-lampu, tutuplah pintu-pintu, tutuplah kendi-kendi tutuplah makanan dan minuman, meski hanya dengan setangkai kayu yang kau letakan melintang diatasnya”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar