I. POLA MAKAN
DAN MINUM RASULULLAH SAW
”Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi.”
(Muttafaqun ‘alaih)
Di antara
hak tubuh adalah memberinya makan jika lapar, mengistirahatkan bila
letih, membersihkannya bila kotor, serta melindunginya dari segala yang akan
menyakitinya, menghindarkannya dari penyakit, mengobatinya jika sakit, serta
tidak membebaninya dengan sesuatu yang tidak mampu dia embank. Inilah hak
wajib, yang dalam pandangan Islam, tidak
boleh dilupakan apalagi diabaikan.
Islam tidak
mengabaikan satu sisi pun kehidupan manusia, yang kecil maupun yang besar.
Mengenai makanan, dan pola makan, Islam tidak hanya menyinggung tentang makanan
dan kandungannya saja, melainkan disertai dengan kesempurnaan dan kesehatan
makanan, serta cara mengkonsumsinya. Pola makan serta kualitas dan kebersihan
makanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pencernaan yang baik, juga
kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat makanan dengan segala macam dan ragamnya.
Beberapa
etika Islam yang harus diperhatikan saat makan dan minum :
- Membaca basmalah
ketika hendak makan.
Seorang muslim akan mengingat bahwa makanan yang
akan disantapnya tidak lain adalah nikmat dari Allah S.W.T, sehingga akan
selalu memeliharanya, tidak berlebih-lebihan, dan tidak bersikap mubadzir. Dia
juga akan meyaini bahwa makanan ini bukan tujuan akhir, tetapi sebagai sarana
untuk semakin taat kepada Allah.
- Mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan.
“Barangsiapa tertidur sedang
di kedua tangannya terdapat bekas gajih (lemak), lalu ketika bangun pagi dia
sudah menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tida mencela, kecuali
dirinya sendiri.
- Bersikap sederhana
dan seimbang dalam mengonsumsi makanan, menjauhi sikap berlebih-lebihan
dan rakus.
“Hai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah setiap
memasuki masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raf : 31)
- Makan dengan tiga jari. Sebab dengan tiga
jari, berarti kita telah bersikap pertengahan dan seimbang.
- Duduk tegak lurus saat makan dan tidak
bersandar
- Minum dengan tiga kali tegukan. Minum ini
dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas di dalam gelas.
- Makan bersama-sama dan tidak
sendiri-sendiri. Hal itu menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh
kasih sayang.
- Dianjurkan untuk makan sambil berbincang,
dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks dan menyenangkan saat makan..
- Menghormati budaya dan tradisi makan yang
ada di tempat kita makan. Tidak boleh menghina atau membenci satu jenis
makanan tertentu, sekalipun makanan itu di luar kesukaan dan kebiasaannya.
- Menjaga perasaan orang lain saat makan,
diantaranya tidak membelakangi posisi mereka, karena hal itu akan
mengganggu selera makan mereka.
- Bersikap lembut ketika mengurus orang
sakitserta tidak memaksanya untuk memakan makanan tertentu.
- Mendahulukan buah-buahan sebelum makan yang
lainnya.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa memakan
buah-buahan terlebih dahulu sebelum menyantap makanan pokok, dapat memancing
lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan sangat membantu
proses pencernaan makanan lainnya.
MAKANAN DALAM AL QUR’AN DAN AL HADITS
YANG BERFUNGSI SEBAGAI OBAT
1.
Buah
Tin (at-Tin)
“ Demi buah tin dan
buah zaitun, dan demi bukit Sinai” (At-Tin : 1-2)
Buah Tin selain mengandung usur gula yang tinggi, juga
mengandung garam mineral (kalsium, fosfor, besi), serta sejumlah vitamin A, B,
C, dan K.
2.
Zaitun
“Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur,
sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan
serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu.” (Abasa : 27-32)
Buah zaitun mengandung 67% air, 23% minyak, 5 % protein,
1% garam mineral terutama kalsium dan besi, vitamin A, B, C, D.
Minyak zaitun terkenal di kalangan bangsa Arab karena
cahayanya yang jernih, sebagaimana dalam firman Allah :
”Yang minyaknya
(saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.” (An-Nur : 35)
Minyak zaitun tergolong minyak tak jenuh, tidak banyak
mengandung lemak (trglyceride), serta kaya akan unsur mineral, sehingga dapat
memelihara tubuh dari penyakit-penyakit yang bersumber dari timbunan lemak,
seperti arteriosclerosis, hipertensi. Diriwayatkan dari Turmudzi dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW., beliau bersabda :
“Makanlah zaitun, dan
jadikanlah ia pelumas, karena sesungguhnya ia termasuk pohon yang diberkahi.”
3.
Delima
(Pomegranata)
“Dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) Zaitun dan Delima” (QS. Al An’am : 99)
Kulit dan buah delima
mengandung asam tanic atau Tannic acid, yang merupakan unsur pengontrol. Air
buah delima juga mengandung gula mentol, serta kaya akan unsur zat besi.
Sehingga delima sangat baik bagi mereka yang anemia. (Zat besi penting bagi pembentukan
sel darah merah).
4.
Susu
dan Daging
“Allahlah yang menjadikan
binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya
untuk kamu makan.” (QS. Al Mu’min:79).
“Dan sesungguhnya
pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. Kami
memberi kalian minum dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang
bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang
meminumnya.” (QS. An-Nahl:66)
5.
Kurma
6.
Anggur
7.
Pisang
8.
Jahe
9.
Madu
10. Adas
11.
Bawang
Merah
12.
Bawang
Putih
13.
Mentimun
14. Ikan
II.
POLA TIDUR
RASULULLAH SAW.
FUNGSI TIDUR
1. Detoksifikasi
2. Rileksasi otot-otot
3. Refungsi otak
4. Regenertion sel-sel
POSISI TIDUR
Sebelum
berangkat ke tempat tidur, hendaklah dia berwudhu dengan wudhlu untuk shalat.
”Dari Aisyah :” Rasulullah biasa mengawali tidur
dengan berbaring sebelah kanan dengan menghadap kiblat”.
Bila beliau beranjak keperaduan dimalam hari,
beliau meletakan tangannya dibawah pipinya kemudia berdoa :
(bismika allaahummaa ahyaa wa amuut)
LARANGAN TIDUR
Rasulullah tidak
tidur atau berbicara setelah shalat subuh sampai terbit matahari dan sebelum
shalat Isa, kecuali berbicara Ilmu atau berdzikir”.
- Tidur pada pagi hari akan mencegah datangnya rezeki”
- Tidur siang hari itu tidak baik, kecuali pada musim panas dan dipertengahan
siang”
- Barang siapa yang tidur setelah Ashar, lalu hilanglah akalnya, maka janganlah sekali-kali mencela, kecuali dirinya sendiri
SUASANA TIDUR
Jika kalian tidur, matikan
lampu-lampu, tutuplah pintu-pintu, tutuplah kendi-kendi tutuplah makanan dan
minuman, meski hanya dengan setangkai kayu yang kau letakan melintang
diatasnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar